Sering Diabaikan, Kenali Gejala Anemia pada Anak dan Penanganannya!
Ilustrasi gejala anemia pada anak-Victoria_Art-Pixabay
JAYATI KEDIRI - Anemia adalah kondisi kekurangan sel Darah merah yang bisa terjadi pada siapa saja. Gejala Anemia pada Anak sering kali diabaikan karena dianggap sebagai kecapekan biasa.
Kondisi ini umumnya bisa dikendalikan dan dapat dicegah. Itulah mengapa sebaiknya kita mengenali apa saja gejala anemia pada anak karena jika tanda-tandanya muncul, Anda tahu bagaimana cara menanganinya dan mencegah kondisi anemia pada anak bertambah parah.
(BACA JUGA:Kenali 3 Penyebab dan Gejala Penyakit Kuning atau Jaundice)
Gejala Anemia pada Anak
Anda mungkin pernah dengar bahwa gejala anemia yang paling umum adalah anak jadi pucat. Padahal, gejala anemia tak cuma terlihat dari warna kulit saja.
Perlu diketahui, tanda yang muncul bisa berbeda-beda pula pada setiap anak.
Selain wajah pucat, berbagai gejala anemia pada anak yang umum menurut American Academy of Pediatrics dan Kids Health adalah sebagai berikut:
- Kulit atau mata berubah warna kekuningan
- Bibir pucat
- Garis kelopak mata jadi sayu
- Warna kuku anak terlihat lebih pucat dari biasanya
- Anak rewel atau tidak mau diajak berbicara
- Badan anak lemas
- Anak mudah lelah
- Tidur siang lebih sering atau lebih lama dari biasanya
- Warna urine (air kencing) anak gelap seperti teh
- Selain tanda-tanda yang umum di atas, anak dengan kasus anemia yang sudah cukup parah akan menunjukkan gejala lain seperti:
- Napas pendek atau terengah-engah
- Jantung anak berdebar cepat
- Sakit kepala
- Pusing
- Tangan atau kaki membengkak
- Pingsan (hilang kesadaran)
- Lidah sakit atau membengkak
Menangani Gejala Anemia Pada Anak
Bila anda mendapati berbagai gejala anemia pada anak yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter.
Anemia yang belum terlalu parah pun sudah bisa berdampak pada tingkat energi, kemampuan anak berkonsentrasi, dan kemampuan belajarnya.
Anemia yang tidak ditangani, khususnya pada bayi atau balita, dapat meningkatkan risiko perkembangan yang terhambat atau adanya masalah-masalah perilaku.
Selain itu, anemia juga bisa menjadi pertanda penyakit lain yang lebih serius pada anak.
Dokter akan menjalani sejumlah pemeriksaan dan darah anak mungkin perlu diambil untuk diperiksa di laboratorium.
Dilansir dari Kids Health, bila Si Kecil memang mengalami anemia, dokter mungkin akan meresepkan obat atau suplemen, mengobati penyakit utama yang menyebabkan anemia, atau menganjurkan perubahan pola makan.
Pastikan Anda memberikan anak asupan nutrisi yang seimbang dari daging segar (hindari daging olahan / kemasan), sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, buah-buahan, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
Dengan disiplin mengikuti anjuran dan pengobatan dari dokter, anemia pada anak dapat dikendalikan.
(BACA JUGA:9 Manfaat Buah Kurma Bagi Kesehatan, Bisa Memperlancar Proses Persalinan)
(JK)